Gugul

Lama sekali rasanya tak menulisakan apapun disini, ada resah yang tak merekah, ada sedih yang tak kunjung mendidih di hari ini, hari yang mungkin bagiku saat ini adalah hari akhir saya menuliskan tinta diatas kertas berlamak meja dan berpikir fokus menatap pemateri. Saya sudah memutuskan untuk berhenti belajar secara formal. Rasanya sudah cukup bagi saya menekuni hari hari belajar yang diasung oleh waktu dan diikat oleh kertas bernama ijazah, bukan saya tak mengindahkan apa iku belajar formal. Namun saat ini mungkin sudah waktunya saya mengetahui makna belajar yang lebih luas. Ya, lebih luas seluas alam ini diciptakan oleh sang maha kuasa, selua pemikiran manusia yang tak pernah terbatas oleh tembok dan papan.

Saya ingin belajar kehidupan yang sesungguhnya, setelah sekian lama harus bertemu dengan materi materi pelajaran yang tak kunjung usai bila saya turuti, mungkin hidup ini memang perlu pedoman dari sekolah ataupun kuliah. Tapi tak semua kehidupan memerlukan itu, banyak kehidupan yang menuntut kita untuk saling mengerti dan memahami, itulah makna mempelajari kehidupan sesungguhnya.

Tidak semua orang akan menjadi Einstein dan Habibie kelak dimasa depannya, setiap manusia punya pilihan akan menjadikan dirinya seperti apa. Walau Allah sudah mengatur kehidupan manusia, tapi tetaplah manusia itu yang akan menentukan ia akan menjadi apa nantinya dengan kesungguhan usaha dan doanya. Modul modul kuliah, buku buku sekolah kali ini sudah tidak lagi banyak memberi pengetahuan akan kehidupan, malah semakin banyak yang hanya dicetak bukan untuk keperluan hidup namun untuk menghidupi keperluan. Saya ingin menyudahi ini semua, dan alhamdulillah saya masih diberi Allah kesabaran untuk bertahan dibangku kuliah ini, bukan saya tak bersyukur atas apa yang dilimpahkan pada saya dengan kehidupan serba kecukupan disini, namun saya ingin lebih menikmati bersyukur padaNya dengan usaha dan doa. Semoga saya tak pernah melupakan itu, amien.

Aku tak hanya hidup dalam tempurung
yang hanya bisa melihat alam dari setitik lubang
Aku tak ingin hanya bersembunyi
dan tak mengenal bulan ataupun matahari
Aku ingin bermimpi
merasakan dingin salju dan panas api
Aku hanya mau telanjang
merasakan debu, angin, hujan menerjang

Tuhanku, aku tahu kau tahu mauku.
Terimalah doa hamba sebisa anda.



Riyadh, menjelang pulang.