Istriku, sungguh aku sangat berterima kasih padamu, kamu sudah begitu siap sedia tanpa batas waktu, untukku dan anak anak kita. Sedang aku masih belum bisa membalas semua kebaikanmu. Kau mungkin bisa menggantikanku namun aku belum tentu bisa menggantikanmu. Kegiatan masa mudamu dulu terkuras habis oleh aku, hingga terkadang kau lupa menyenangkan dirimu sendiri. Maaf lagi lagi aku belum bisa membalas semua ini. Namun aku akan terus berusaha agar kau dan anak anak tetap hidup dan tumbuh bersamaku.
Aku keras, karena aku tak tahu bagaimana bisa berbuat sepertimu, begitu banyak kata kata rumit dalam fikirku ketika melihat semua yang kau lakukan untukku dan anak anak. Aku marah pada diriku sendiri, mengapa aku tidak bisa sepertimu. Sayang, maaf dan maaf bila ku belum bisa menjadi seperti yang kau bayangkan.
Istriku, aku adalah saksi bahwa kau adalah wanita super hebat, kau memang bukan wonder women namun kalau lebih darinya, bangun dan tidurmu selalu ada untuk aku dan anak anak. Malasmu masih bisa mencipta masakan enak bagi kita, bahkan sibukmu dengan dapur masih bisa mengeringkan baju baju yang aku dan anak anak pakai. Kau tercipta dari apa? Aku malu masih belum bisa berbuat apa apa. Semoga Allah selalu ada bersamamu dan melindungimu. Terima kasih ya Allah kau telah pertemukanku dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar